JAKARTA – Merek-merek China saat ini menguasai pasar mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV) Indonesia. Riset menunjukkan ini antara lain disebabkan oleh keberanian mereka memberikan produk-produk mobil listrik murah, bahkan sampai ada yang rela potong harga.
Algo Research, dalam laporan yang mereka rilis baru-baru ini, menyebut penjualan mobil listrik murni di Indonesia pada Januari-Juli 2024 secara wholesales (distribusi ke jaringan penjualan) mencapai 17.846 unit.
klik disini untuk lihat halaman kami yang lainnya.
Kenaikannya mencapai 158 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Merek-merek mobil China secara bersama-sama menguasai 92 persen pasar mobil listrik Indonesia. Empat merek asal ‘Negeri Tirai Bambu’ yakni Wuling, BYD, Chery, Morris Garages (MG) sementara ini bahkan menjadi ‘pemain’ terlaris di sektor tersebut.
Algo Research menilai ‘jurus’ merek-merek China mendorong penjualan mobil listrik di Tanah Air secara pesat adalah dengan menghadirkan model-model berharga murah dan sesuai selera pasar.
“Kami pikir tren popularitas merek-merek China di pasar mobil listrik akan berlanjut di masa depan, mengingat keterjangkauan harga serta inovasi dari produk-produk mereka yang cocok dengan pasar Indonesia,” tulis Algo Research di dalam laporan, seperti dikutip dari situs resmi mereka.
Merek-merek China berani memperkenalkan lebih banyak model mobil listrik murah beragam, meskipun hal itu sedikit ‘memakan’ model lain mereka sebelumnya. Ini antara lain bisa dilihat dari apa yang terjadi pada Wuling.
“Saat Wuling meluncurkan Binguo EV pada 2023, penjualan dari model Air EV drop dari 700 ke 200 unit per bulan. Saat Cloud EV hadir, efek serupa muncul. Penjualan Binguo turun dari 1.000 unit menjadi kurang dari 100 unit per bulan,” papar Algo Research.
Meski demikian, Wuling berhasil menjadi merek mobil listrik terlaris di Indonesia. Sepanjang Januari-Juli 2024, mereka mampu ‘melepas’ 7.093 unit, dengan pangsa pasar 40 persen dari perspektif wholesales.
BYD, yang menggenggam pangsa pasar 20 persen dan menjadi merek mobil listrik terlaris kedua saat ini, terus menghadirkan opsi mobil listrik yang semakin murah lewat BYD M6 pada Juli 2024.
BYD Seal plus BYD Atto 3 berkontribusi 90 persen dari penjualan sang jenama, diikuti BYD Dolphin (8 persen) serta BYD M6 (1 persen).
“Kami pikir BYD berpotensi menjadi pemimpin di pasar mobil listrik dengan penawaran mobil listrik yang makin murah dan inovatif. Rencana mereka membuat pabrik sendiri pada 2026 menjaga kompetitivitas mereka pada masa mendatang,” nilai Algo Research.
Keberanian memotong harga juga dimiliki oleh merek China di pasar mobil listrik. Morris Garages alias MG melakukannya untuk model-model yang mereka rakit secara lokal, sehingga volume transaksi jual-beli bertambah dari tak sampai 30 unit per bulan menjadi 250-350 unit per bulan.
MG sudah mengurangi harga model-model mobil listrik produksi lokal mereka sebesar total 38 persen sejauh ini. MG, selama tujuh bulan pertama 2024, menjadi penjual mobil listrik terbesar keempat di Bumi Pertiwi dengan pangsa pasar 11 persen. [
klik disini untuk lihat halaman kami yang lainnya.