Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Toyota Kijang kapsul tidak bisa dikatakan istimewa. Hal ini wajar mengingat usia kendaraan yang sudah tidak muda lagi.
Populasi multi purpose vehicle (MPV) ini di Indonesia dari berbagai generasi amat banyak. Bayangkan saja, data dari Toyota menunjukkan total penjualannya sejak meluncur pada akhir 1970-an sampai medio Agustus 2020 sudah mencapai 1,9 juta unit.
Salah satu generasi itu dijuluki oleh para konsumen di Tanah Air sebagai Kijang kapsul. Unit-unit dari generasi ini tentu saja masih bersliweran di pasar mobil bekas.
Kali ini kami akan fokus membahas Kijang kapsul dari berbagai aspek, mulai dari sejarah dan spesifikasi singkat, konsumsi BBM, kisaran harga bekasnya, sampai poin-poin keunggulan maupun kekurangannya sebagai sebuah mobil bekas.
klik disini untuk liat halaman kami yang lain.
Sejarah dan Spesifikasi Singkat Toyota Kijang Kapsul
Kijang kapsul, seperti dikutip dari artikel ‘Kisah Enam Generasi Toyota Kijang dan Berbagai Julukannya’ di INGAT123 , merupakan generasi keempat dari MPV Kijang. Lifecycle alias siklus hidupnya dahulu berlangsung selama kurang-lebih tujuh tahun.
Toyota memperkenalkan Kijang kapsul pertama kali di Indonesia pada 1997. Kemudian, pada 2004, Kijang kapsul digantikan oleh generasi kelima yang mulai dinamakan secara resmi sebagai Kijang Innova.
Adapun Kijang yang dijual di pasar mobil baru saat ini merupakan generasi keenam.
Lebih lanjut, Kijang kapsul merupakan penerus langsung dari generasi ketiga yang berjuluk Kijang Super (1986-1997). Adapun dua generasi pertamanya tersohor dengan panggilan Kijang Buaya (1977-1981) serta Kijang Doyok (1981-1986) dan masih lebih condong menyasar pasar kendaraan niaga alih-alih kendaraan penumpang.
Masyarakat Indonesia menjuluki Kijang generasi keempat dengan sebutan Kijang kapsul, karena terinspirasi oleh desain eksteriornya. Mulai generasi ini, lekuk-lekuk tubuh Kijang memang bertransformasi dari yang tadinya cenderung kaku menjadi lebih membulat.
Kijang kapsul juga menandai kemunculan perdana varian mesin diesel, untuk mendampingi opsi mesin bensin. Tipe bertransmisi otomatis pada Kijang pun pertama kalinya hadir pada generasi tersebut.
Mesin bensin yang digunakan pada awal eksistensinya adalah warisan dari Kijang Super dengan kapasitas 1.800cc (kode 7K). Sistem penggerak dieselnya mengandalkan mesin berkode 2L dengan kapasitas 2.466 cc, empat silinder.
Penyegaran model pertama, yang bersifat facelift, terjadi pada 2000. Dari sisi teknis, muncul lah Kijang kapsul bermesin Electronic Fuel Injection (EFI), baik untuk mesin bensin 1.800cc-nya maupun mesin diesel barunya yang berkapasitas 2.000cc.
Penyegaran model kedua sekaligus terakhir terjadi pada 2002. Ubahan-ubahannya lebih bersifat estetika tampilan dari berbagai aspek.
klik disini untuk liat halaman kami yang lain.
Efisiensi BBM Toyota Kijang Super, Serapa Boros?
Seperti bisa diduga, sebagai mobil bekas yang terbilang tua, Kijang kapsul sudah tergolong kendaraan yang cukup ‘haus’ BBM. Ini disimpulkan berdasarkan penelusuran Mobil123.com dari berbagai sumber pemberitaan.
Konsumsi BBM Kijang kapsul bermesin bensin 1.800cc transmisi manual (MT) yang non-EFI, contohnya, dilaporkan 1 liter bisa menempuh 7 km (1:7) untuk pemakaian di dalam kota dengan BBM jenis Pertalite. Sementara itu, untuk rute ke luar kota, penggunaan bensinnya kurang-lebih 1:8.
Untuk mesin bensin 1.800cc EFI MT, rasio konsumsi BBM untuk jalur dalam kota 1:8 hingga 1:9 dalam kondisi kemacetan sedang. Jika terjebak macet parah, rasionya berkurang menjadi sekira 1:6.
Jika bepergian ke luar kota, konsumsi BBM Toyota KIjang Kapsul dapat menyentuh 1:10.
Secara teoritis, konsumsi BBM Kijang kapsul diesel non-EFI atau yang EFI mampu mencatatkan hasil lebih baik lagi jika dikomparasi dengan tipe mesin bensin non-EFI atau EFI. Akan tetapi, harus diingat bahwa ada dua faktor yang bisa membuat konsumsi BBM riil berbeda adalah karakter mengemudi dari orang di balik setir serta kondisi dan kontur jalan.
Kisaran Harga Toyota Kijang Kapsul Bekas
Rentang harga Kijang kapsul di pasar mobil seken bisa dikatakan menarik. Berdasarkan hasil penelusuran di situs jual-beli Mobil123.com, selisih harga terendah dengan tertingginya cukup jauh.
Anda tak hanya bisa menemukan Kijang kapsul bekas berbanderol puluhan juta rupiah. Ada pula penjual yang masih berani memasang harga di atas Rp100 juta, selevel dengan sebagian model low cost green car (LCGC/mobil murah ramah lingkungan) dalam kondisi baru.
Unit termurah di Mobil123.com ketika artikel ini dibuat berharga Rp57 juta saja. Akan tetapi, Kijang kapsul yang dijual diler di Kediri, Jawa Timur ini adalah jenis pikap bermesin bensin 1.800cc.
Kijang kapsul termurah dari jenis kendrin penumpang sendiri memiliki harga Rp60 juta.
Salah satunya ialah unit tipe 1.800 cc LGX MT berwarna biru produksi 2000 yang dijual diler di Krembangan, Jawa Timur dengan banderol Rp60,5 juta untuk pembelian secara kredit. Sedangkan untuk pembayaran tunai, diler mematok Rp64 juta.
Lantas, berapa harga termahal dari Kijang generasi keempat? Untuk sekarang, jawabannya adalah di atas Rp100 juta.
Kijang kapsul termahal dari semua iklan yang ada saat ini berbanderol Rp128 juta. Akan tetapi, jenisnya adalah sebuah pikap.
Untuk yang berjenis kendaraan penumpang, harga termahalnya Rp107 juta. Adapun tipenya ialah diesel 2.446 cc Krista MT rakitan 2002 dan lokasi unit di Bangil, Jawa Timur.
Sebagai perbandingan saja, harga itu masih setara Daihatsu Ayla. Hatchback ini merupakan model paling terjangkau di segmen LCGC.
Rentang harga Ayla ketika berita ini dinaikkan, menurut situs resmi Daihatsu Indonesia, dimulai dari Rp103 juta sampai dengan Rp148,55 juta on the road (OTR) Jakarta.
Kelebihan dan Kekurangan Toyota Kijang Kapsul Bekas
Berikut ini merupakan berbagai kelebihan maupun kekurangan Kijang kapsul bekas dari sudut pandang INGAT123 .
Beberapa poin di antaranya adalah penilaian subyektif yang bisa saja berbeda untuk orang lain.
Kelebihan
1. Desain Eksteriornya Belum Ketinggalan Zaman
Jika Anda membandingkan desain eksterior Kijang kapsul dengan sebagian besar MPV yang eksis saat ini di pasar mobil baru, dapat dilihat bahwa bentuknya sama sekali belum ‘basi’.
Keputusan Toyota untuk membuat lekuk-lekuk yang membulat membuat penampakan Kijang kapsul belum lekang dimakan waktu alias timeless.
2. Suku Cadang Gampang Didapat
Sebagai mobil legendaris dengan populasi amat banyak, suku cadang Kijang khususnya dari generasi ketiga sampai keenam mudah didapat. Ini tentunya memudahkan si pemilik ketika harus melakukan pergantian komponen-komponen kendaraan karena memang sudah waktunya atau terlibat insiden tabrakan.
3. Rangka Jenis Tangga (Ladder Frame) Kuat
Kijang kapsul masih menggunakan sasis ladder frame. Sudah menjadi pengetahuan umum kalau rangka jenis ini tergolong kukuh dan kuat. Perbaikannya juga tak seribet sasis monokok.
Kekurangan
1. Bensin Relatif Boros
Seperti bisa dilihat dari penjelasan di atas, konsumsi BBM Toyota Kijang kapsul bekas tak bisa lagi dikatakan irit dengan standar saat ini. Jadi, untuk pembelinya, siap-siap saja relatif sering mampir ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) lalu merogoh isi dompet untuk membeli BBM.
2. Masih Ada Tipe dengan AC Single Blower
Ya, Kijang kapsul dengan varian di bawah SGX maupun LGX hanya punya kisi-kisi pendingin udara di satu lokasi saja alias AC single blower. Jadi, jika ingin penumpang lebih nyaman, pastikan Anda membeli varian SGX atau LGX saja.
3.Kondisi Unit Beragam
Sebagai mobil bekas berusia tua, unit-unit yang ditawarkan diler punya kondisi yang sangat beragam. Jika sampai terjebak di unit yang ‘salah’, siap-siap saja memiliki banyak ‘pekerjaan rumah’ untuk melakukan perbaikan di sana-sini.
4.Fitur Keselamatan Minim
Seperti lazimnya mobil produksi massal pada era 1990-an maupun awal 2000-an, fitur keselamatan Kijang kapsul masih sangat ‘minimalis’. Hanya mengandalkan sabuk pengaman saja, tentunya sangat kurang untuk standar keamanan serta keselamatan saat ini.
klik disini untuk liat halaman kami yang lainnya